JAKARTA, INFOBRAND.ID - Aplikasi media sosial asal China, Tiktok semakin polpuler. Apalagi belakangan ini aplikasi berbagi video singkat ini turut menjadi sponsor resmi pagelaran akbar kelas dunia, Piala Eropa 2020.
Ya, aplikasi yang dirilis pada 2016 oleh Zhang Yiming ini sering kita sakiskan wara-wiri di layar televisi saat menonton pertandingan Piala Eropa 2020.
Misalnya pada pertandingan final dinihari tadi yang mempertemukan tuan rumah Inggris melawan Italia, yang akhirnya dimenangkan Italia lewat adu tos-tosan 3-2 setelah dalam waktu normal bermain imbang 1-1.
Selain pada pertandingan final dini hari tadi, aplikasi media sosial terfavorit yang menempati peringkat keenam versi pengguna internet global (April 2021) itu sering mejeng di papan reklame di tiap sisi lapangan.
Aplikais medsos besutan Byte Dance ini diprediksi memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif pada 2022 mendatang, pada Maret 2021 lalu saja mereka mempunyai penambahan jumlah pengguna sebanyak 58 juta orang.
Dengan jumlah yang makin besar ini aplikasi yang mayorits penggunanya berasal dari kalangan gen Y dan Z ini pun mulai dilirik sebagai sarana promosi.
Apalagi pada tahun sejak pandemi Covid-19 melanda, pada masa-masa sulit ini banyak orang menyerbu TikTok untuk mengikuti tren dan mengatasi kebosanannya, Tiktok pun menjelma sebagai tempat promosi.
Ngga percaya, lihat saja beberapa perusahaan ternama macam HP, Guess, Levis, dan masih banyak lagi yang lainnya ikutan latah beriklan di Tiktok, karena beriklan di aplikasi ini terbukti efektif.
Buat Tiktok sendiri, seperti dikutip dari CNBC telah berhasil memperoleh pendapatan sebesar USD34,3 miliar atau setara Rp490,49 triliun (kurs Rp 14.300). Jumlah tersebut tumbuh 111 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Kemenangan Italia
Inggris lagi-lagi harus menahan dahaga 55 tahun tanpa gelar juara di turnamen besar sepak bola walaupun mengawali laga final Piala Eropa 2020 dengan sempurna. Ya Skuad arahan Gareth Southgate unggul sejak menit kedua lewat gol Luke Shaw.
Berawal dari skema serangan balik, full-back Manchester United itu memaksimalkan umpan silang Kieran Trippier dengan sepakan voli. Sayang gol yang memecahkan rekor gol tercepat itu berhasil ditebus Italia di babak kedua lewat sontekan Leonardo Bonnuci.
Skor imbang 1-1 menutup 90 menit pertandingan yang berlanjut pada babak tambahan. Kedudukan tidak berubah hingga 120 menit dan pemenang harus ditentukan lewat adu penalti yang akhirnya dimenangkan Italia 3-2.