JAKARTA, INFOBRAND.ID- Pameran internasional produk makanan dan minuman (mamin), Salon International de L'alimentation (SIAL) InterFood 2023 yang menghadirkan 100 pelaku UMKM resmi dibuka pada Rabu, 8 November 2023.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi berharap produk UMKM domestik yang dipamerkan di paviliun RI menarik minat para buyer.
Dengan demikian, sambung Didi, terjadi kontrak bisnis antara UMKM RI dengan buyer mancanegara ataupun domestik. Menurutnya, hal tersebut akan turut mendongkrak kinerja ekspor non-migas Indonesia.
"Saya atas nama Bapak Menteri Perdagangan menyatakan pameran SIAL Interfood ke-24 pada 2023 dengan resmi dibuka," ujarnya di podium JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/11).
Didi menuturkan, industri makanan dan minuman olahan merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia di pasar global. Dia menyebut ekspor mamin dan olahan mamin tumbuh 7,57%, dari US$4 miliar pada 2018 menjadi US$5,26 miliar pada 2022.
Dia menyebutkan sepanjang Januari-Agustus 2023, nilai transaksi ekspor mencapai US$3,4 miliar. Adapun produk favorit yang paling banyak meraih pangsa pasar dunia, mencakup bahan makanan siap masak.
Kemudian produk makanan dan minuman olahan seperti udang, waffle dan wafer, pasta, biskuit, kepiting, ekstrak kopi, dan bumbu saus.
Didi mengatakan sedikitnya ada 10 negara mitra dagang terbesar yang menjadi tujuan ekspor produk makanan lokal RI. Itu terdiri dari Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, China, Arab Saudi, Thailand, Singapura, Jepang, Australia, dan Vietnam.
Dia mengaku optimistis partisipasi pelaku usaha domestik dalam ajang SIAL InterFood 2023 dapat meningkatkan nilai ekspor, terutama dari produk makanan dan minuman.
"Itu karena produk-produk yang dipamerkan di paviliun kami juga sudah memenuhi standar global dan memiliki nilai tambah, baik dari sisi konsep produk ataupun kemasan," imbuh Didi.
SIAL InterFood 2023 diselenggarakan bersamaan dengan pameran Seafood Show Asia Expo 2023 dan INAShop Expo 2023. Pameran internasional akan berlangsung selama empat hari, 8-11 November 2023 di JIEXPO Kemayoran.
Ajang memamerkan produk makanan dan minuman itu diikuti oleh 895 perusahaan, dan 100 di antaranya adalah pelaku UMKM. Selain itu, peserta SIAL InterFood juga berasal dari 20 negara.
CEO Krista Exhibition Daud D. Salim selaku penyelenggara event mengatakan pameran SIAL InterFood 2023 mengalami peningkatan 20% peserta dibandingkan tahun lalu. Dia berharap hal itu menjadi kabar baik untuk para UMKM.
"100 peserta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM yang ikut serta di pameran ini diharapkan bisa memperluas jaringan, serta meningkatkan bisnis hingga go internasional," tutur Daud.
Dia menjelaskan pameran tersebut merupakan platform untuk menghubungkan peserta dengan pengunjung pameran. Dia menambahkan SIAL InterFood juga dilengkapi oleh sesi Business Matching.
"Sesi itu agar para pelaku industri makanan dan minuman ini bisa saling terhubung dan menjaring potensi baru untuk mengembangkan bisnis mereka," kata Daud.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman menyampaikan pihaknya mengikutsertakan sebanyak 17 industri kecil menengah (IKM) binaan.
Adhi menerangkan itu merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional Indonesia Spice Up The World dan Bangga Buatan Indonesia. Dengan mengikuti pameran internasional itu, dia berharap IKM binaan GAPMMI makin berkembang.
"Diharapkan melalui pameran ini, para pelaku usaha IKM binaan GAPMMI bisa mendapatkan banyak buyer potensial dan tentunya dapat memperoleh manfaat positif untuk kemajuan usahanya," kata Adhi.