JAKARTA, INFOBRAND.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan saat ini pemerintah berupaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital atau infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), melaksanakan pemerintahan digital atau digital governance, memanfaatkan dan menguasai digital ekonomi nasional kita, serta membangun masyarakat digital.
“Jadi, kita tidak bisa memilih satu terlebih dahulu atau menyusun agenda prioritasnya. Ini harus dilakukan secara simultan atau bersama-sama. Jadi, ada empat pilar penting,” tegasnya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Wilayah Jawa Barat, yang berlangsung Virtual dari Jakarta, Selasa (31/08/2021).
Menteri Johnny menyatakan langkah simultan untuk empat sektor strategis itu ditujukan untuk memperkuat ketangguhan digital. “Mari kita terus persiapkan diri dan bersama-sama perkuat literasi digital, kecakapan digital, serta ketangguhan digital bangsa kita menuju Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju,” ajaknya.
Menkominfo menyatakan infrastruktur digital menjadi prasyarat utama reformasi pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Hal itu disebabkan keberadaan infrastruktur digital akan memperkecil digital divide nasional dan meningkatkan internet link ratio antarwilayah di Indonesia.
“Bahkan, harus menjangkau keseluruhan desa dan kelurahan di Indonesia yang saat ini berjumlah 83.218, harus mampu menghubungkan yang belum terhubung secara digital dan tidak meninggalkan yang lain di belakang. Itu adalah spirit utama yang terus diupayakan melalui akselerasi transformasi digital melalui pemerataan pembangunan infrastruktur digital secara nasional,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny pembangunan infrastruktur digital harus juga diimbangi dengan tersedianya pembangunan masyarakat dalam memanfaatkan potensi digital atau potensi internet tersebut.
Di saat yang bersamaan menyiapkan sumberdaya manusia digital yang memadai juga di seluruh pelosok wilayah tanah air kita. Seperti dinyatakan Presiden Jokowi pembangunan SDM yang memadai ditujukkan agar masyarakat kita siap dalam memanfaatkan hadirnya internet, sekaligus menangkis dampak-dampak negatif yang mungkin muncul akibat hadirnya internet,” tuturnya.
Kementerian Kominfo menerapkan Program Indonesia Makin Cakap Digital yang terbagi ke dalam tiga tingkatan, yakni basic skills, intermediate skills, dan advance skills. Menkominfo menyatakan pelatihan SDM digital basic skills atau di tingkat dasar, dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
“Lewat pelatihan dasar talenta digital ini, diharapkan dapat menjangkau 12 setengah juta masyarakat terliterasi di tahun ini. Kita tentu berharap program ini ditindaklanjuti secara lebih masif. Tahun 2022 juga harus dalam jumlah yang sama, pun demikian dengan 2023 dan tahun berrikutnya. Sehingga, di akhir periode pemerintahan nantinya bisa menjangkau 50 juta masyarakat,” ungkapnya.
Untuk di tingkat intermediate atau level menengah, lanjut Menteri Johnny, dilakukan melalui program Digital Talent Scholarship. Pada tahun ini, lewat program DTS, Kominfo menyediakan beasiswa atau pelatihan gratis bagi 100.000 milenial Indonesia dengan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat maupun para sarjana-sarjana baru yang berijazah untuk mengambil bagian dalam peningkatan kecakapan digital tingkat menengah
“Saat ini Indonesia membutuhkan rerata sekitar 600.000 intermediate skills digital talent untuk 15 tahun depan atau setara dengan sekitar 9 juta Digital Talent Intermediate. Oleh karena itu, Pemerintah menyiapkan stimulus 100.000 hingga 200.000 kuota pelatihan digital tingkat menengah melalui program DTS,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan ekosistem digital nasional perlu mengambil bagian di dalamnya. “Baik itu perusahaan global teknologi, e-commerce players platform-platform digital dan mitra-mitra kerja lainnya,” tandasnya.