Pemerintah terus berupaya mendorong industri kreatif di Tanah Air untuk semakin berkontribusi terhadap perekonomian. Salah satu caranya dengan menggarap pasar kelas menengah yang semakin tumbuh. Adalah Never Too Lavish, brand kreatif bidang jasa custom yang dalam beberapa waktu belakangan telah mencuri perhatian khalayak.
Pekan lalu (18/10), Redaksi berkesempatan mewawancarai Muhammad Azka, General Manager Never Too Lavish di Jakarta. Dia menyebut saat ini sektor industri kreatif memang tengah mendapat angin segar dari pemerintah.
“Bisa dilihat dari sejumlah customizer yang diajak berkreasi dalam berbagai ajang besar seperti Asian Games. Dan, hal tersebut menjadi pematik semangat para customizer lain yang sebelumnya tidak terlihat untuk muncul kepermukaan,” ujarnya.
Never Too Lavish pun disebut Azka mendapatkan berkah itu. Salah satunya adalah ketika brand ini mendapat kepercayaan Presiden Joko Widodo untuk membesut jaket denim yang digunakan untuk touring motor chopper beberapa waktu lalu.
“Jaket jeans biru yang di depannya ada gambar kepulauan Indonesia, itu kami yang buat. Dari sana masyarakat mulai aware terhadap kami dan sektor industri custome. Media juga banyak yang liput,” tuturnya.
Kesempatan meng- endorse presiden dikatakan Azka merupakan sebuah kesempatan yang sangat langka. Sebab, tidak ada personal image di negeri ini yang lebih kuat dibandingkan dengan Presiden Jokowi.
“Itu menurut kami sesuatu yang priceless. Dari sana kami terus mendapatkan kepercayaan untuk meng-custume sejumlah items, seperti jaket Asian Games yang digunakan oleh sejumlah pejabat negara,” imbuhnya.
Dalam hitungan Azka, Presiden Jokowi telah melakukan delapan kali pemesan jaket custome.
Untuk setiap ordernya, Never Too Lavish mematok harga yang cukup beragam, tergantung dengan media yang akan digunakan. Untuk jaket misalnya, usaha kelompok anak muda ini membandrol harga sekitar Rp4,5 juta untuk jasa custome dan painting.
“Setiap item yang kami kerjakan itu barang dasarnya dari konsumen, seperti jaket, sepatu, topi dan lain-lain. Never Too Lavish hanya menggarap desain saja. Kami juga telah mengerjakan berbagai project dari brand besar di Indonesia, seperti Telkomsel, Honda, dan Teh Gelas,” tegasnya.
Dalam memasarkan produk, salah satu lini industri kreatif ini memanfaatkan platform sosial media Instagram sebagai ujung tombaknya untuk menjangkau konsumen. Disana, order Never Too Lavish mengalir deras. Tidak hanya dari dalam negeri, market mancanegara pun cukup banyak yang melakukan pemesanan.
“Klien kami ada yang dari Uni Emirat Arab, Singapura, Thailand, Filipina. Kontribusi dari luar negeri cukup lumayan, sekitar 5% terhadap seluruh omset. Kedepan saya melihat angka ini akan terus naik,” ungkapnya.
Sukses di pasar dalam dan luar negeri tak membuat Never Too Lavish berpuas diri. Ada cita-cita yang sepertinya sangat ingin direalisasikan oleh brand yang belum lama berdiri itu.
“Kami ingin bekerjasama Nike Global untuk desain-desain produk mereka. Karena sepengetahuan kami belum ada customizer Indonesia yang menjadi official partner-nya meraka. mudah-mudahan tahun depan bisa,” tutup Azka.