INFOBRAND.ID-Emiten industri farmasi PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) membukukan kinerja keuangan kurang memuaskan sepanjang Januari – September 2022. Mengutip laporan keuangan kuartal III/2022, TSPC mencatatkan laba bersih sebesar Rp540,60 miliar.
Jumlah tersebut mengalami penurunan 0,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp545,66 miliar. Namun selama lima tahun terakhir capaian laba bersih September tahun ini lebih besar dari periode September 2019 dan 2018. Turunya laba bersih perseroan turut membebani laba per saham yang turun sebesar 0,83% (yoy) menjadi Rp120 per saham dari sebelumnya Rp121 per saham.
Namun penurunan laba bersih ini kontras dengan perolehan pendapatan perseroan. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, TSPC mencatatkan kenaikan penjualan 8,93% mencapai Rp9,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,35 triliun.
Penjualan periode September tahun lalu merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir. Adapun secara rata-rata penjualan TSPC mengalami pertumbuhan sebesar 5,30% dan laba bersih secara rata-rata juga tumbuh 6,72% sejak September 2018.
Penjualan TSPC masih ditopang oleh penjualan dalam negeri yang berkontribusi sebesar Rp8,83 triliun. Nilai itu meningkat 8,71% (yoy) dibandingkan sebelumnya Rp8,12 triliun. Adapun penjualan ke luar negeri tercatat Rp257,47 miliar, tumbuh 16,71% (yoy) dari sebelumnya Rp220,60 miliar.
Berdasarkan segmen usahanya, penjualan perseroan didominasi dari segmen jasa distribusi sebesar Rp3,68 triliun, tumbuh 12,59% (yoy) dari sebelumnya Rp3,26 triliun. Lalu dari segmen produk konsumen dan kosmetika membukukan penjualan Rp2,76 triliun, tumbuh 11,89% (yoy) dari sebelumnya Rp2,47 triliun. Sementara itu dari segmen farmasi tercatat sebesar Rp2,65 triliun, naik 1,54% (yoy) dari sebelumnya Rp2,61 triliun.
Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan pun turut meningkat sebesar 12,08% (yoy) dari sebelumnya Rp5,38 triliun menjadi Rp6,03 triliun. Kendati demikian, TSPC masih tetap mampu membukukan laba bruto yang tumbuh 3,21% (yoy) menjadi Rp3,06 triliun dari sebelumnya Rp2,10 triliun. Namun perseroan mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10,99% (yoy) dari sebelumnya Rp1,78 triliun menjadi Rp1,98 triliun.
Beban umum dan administrasi juga meningkat 2,18% (yoy) menjadi Rp448,26 miliar dari sebelumnya Rp438,70 miliar. Namun TSPC mendapatkan pemasukan dari pendapatan operasi lain yang meningkat 200,06% (yoy) menjadi Rp69,92 miliar dari sebelumnya Rp23,30 miliar. Dengan adanya peningkatan beban-beban diatas, perseroan mengalami penurunan laba usaha sebesar 8,30% (yoy) menjadi Rp705,67 miliar dari sebelumnya Rp769,50 miliar. Hal ini yang menyebabkan laba bersih perseroan sepanjang kuartal III/2022 tergerus.
Lebih lanjut, dari sisi total aset perseroan membukukan pertumbuhan sebesar 10,31% sepanjang kuartal III/2022. Nilai tersebut mencapai Rp10,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp9,62 triliun. Jumlah ini terdiri dari aset lancar Rp6,78 triliun dan aset tidak lancar Rp3,83 triliun. Capaian nilai total aset September 2022 merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir atau sejak September 2018.
Adapun total liabilitas TSPC tercatat mencapai Rp3,43 triliun, meningkat 17,21% (yoy) dari sebelumnya Rp2,92 triliun. Secara rinci terdiri dari liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp2,62 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp805,55 miliar. Nilai utang TSPC September tahun ini juga yang tertinggi sejak September 2018. Total ekuitas perseroan tercatat Rp6,84 triliun, tumbuh 7,85% per September 2022 dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp6,34 triliun. Sejak lima tahun terakhir jumlah tersebut merupakan modal terbesar yang dimiliki perseroan.