JAKARTA, INFOBRAND.ID - Perusahaan rintisan (startup) yang fokus mengembangkan inovasi di bidang teknologi akuakultur eFishery, terus berupaya mendorong produktivitas pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.
Lebih dari 6.000 kelompok pembudidaya di lebih dari 250 kota/kabupaten di seluruh Indonesia telah bergabung dalam ekosistem digital eFishery dan telah merasakan peningkatan pendapatan dari hasil perikanan budi daya ikan dan udang.
“Untuk menciptakan ekosistem akuakultur yang berkelanjutan dibutuhkan usaha bersama. eFishery menyiapkan end-to-end platform yang menyediakan akses ke pakan, pembiayaan, hingga pasar bagi para pembudidaya,” kata Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder eFishery, Gibran Huzaifah, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/7/2021).
Menurut Gibran lagi, dengan semangat #TumbuhBersama eFishery, dirinya menginginkan para pembudidaya dan pelaku usaha bidang akuakultur untuk tumbuh bersama melalui ekosistem akuakultur yang adil dan berkelanjutan.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2013 ini memulai inovasi dengan menciptakan eFisheryFeeder dengan menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat memberikan pakan ikan dan udang secara otomatis.
Alat tersebut membantu pembudidaya menghemat penggunaan pakan hingga 30 persen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen. Siklus budi daya menjadi lebih singkat sehingga petani mampu panen lebih cepat dan pendapatannya meningkat.
Berdasarkan data dari eFisheryFeeder, eFishery menghasilkan inovasi lainnya berupa credit scoring dan skema pembiayaan dengan nama eFisheryFund, layanan yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan.
Hingga Mei 2021, eFisheryFund telah menyalurkan lebih dari Rp70 miliar pembiayaan kepada lebih dari 1.700 pembudidaya ikan di Indonesia.
Di sektor hilir, eFishery pun turut andil dalam menghubungkan pembudidaya dengan berbagai agen, distributor, dan mitra horeka (hotel, restoran, kafe).
Secara keseluruhan eFishery telah berkontribusi sekitar USD26,85 juta atau setara Rp390,43 miliar bagi perekonomian Indonesia melalui pendapatan yang diperoleh pembudidaya dan mitra lainnya.