JAKARTA, INFOBRAND.ID - Pancemi Covid0-19 telah berdampak terhadap hampir semua bisnis. Tak terkecuali bisnis produk home appliance atau perlengkapan rumah tangga. Seperti dialami oleh PT Inoac Polytechno Indonesia, produsen kasur busa terkemuka di Indonesia dengan brand INOAC, tahun 2020 ini menjadi tahun yang cukup sulit.
Fuziansyah Bachtar, President Director PT Inoac Polytechno Indonesia dalam wawancara dengan INFOBRAND.ID mengungkapkan, perkembangan bisnis perusahaan dalam tiga tahun terakhir, sejak tahun 2017 hingga 2019 tumbuh positif. Dimana di tahun 2017 terjadi kenaikan penjualan 26%, tahun berikutnya naik 18% di 2018, dan 6% di 2019.
“Tahun ini sebenarnya ancang-ancang tumbuh 10% tapi realisasinya minus 15%” ungkap Bachtar.
Untuk mencapai target pertumbuhan 10% tahun ini, lanjut Bahctar, perusahaan sudah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya menjalin kerja sama dengan distributor untuk memperluas penjualan dan dengan supplier bahan baku guna meningkatkan kapasitas produksi. Namun dengan situasi yang terjadi, perusahaan terpaksa harus merubah strategi, dengan lebih fokus memperkuat brand positioning produk INOAC melalui platform media sosial digital Facebook dan Instagram.
Menurut Bahtar, produk kasus busa INOAC telah dikenal dan diterima oleh masyarakat luas. Brand positioning sendiri dilakukan dengan inovasi untuk memberikan identitas yang khas agar produk INOAC susah untuk dipalsukan.
Perusahaan juga memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi pasar agar masyarakat lebih tahu produk INOAC seperti apa. Sebelumnya kegiatan mengedukasi pasar dibarengi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR), di mana dalam setiap kegiatan perusahaan akan menyediakan booth stand untuk show barang khusus agar masyarakat dapat mencoba produk kasu busa INOAC.
“(Dengan perkembangan teknologi digital) memang ada proyek akan menggunakan AI (Artificial Intelligence) untuk menjawab semua pertanyaan konsumen,” ungkap Bachtar.
Tidak hanya itu, perusahaan juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi produk INOAC. Tapi yang menjadi kendala dalam proses penjualannya, karena produk kasur busa berukuran besar dan konsumen memiliki perilaku ingin mencoba dulu sebelum membeli, penjualan secara online masih kurang maksimal.
“Kebanyakan komentarnya mereka membeli di offline store, makanya kami punya flagship store di gandaria city. Tapi kendala juga mall pada tutup, tapi kalau melalui distributor tidak ada kendala dan kebanyakan datang ke official store,” beber Bachtar.