INFOBRAND.ID-Saat ini, jumlah penjual di Tokopedia telah tembus lebih dari 14 juta. Melalui Tokopedia, belasan juta pelaku usaha tersebut memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk ke masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia.
Diakui Vice President of Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi, ratusan juta konsumen digital di Indonesia merupakan konsumen yang potensial untuk disasar oleh para pelaku bisnis.
"Oleh karena itu, Tokopedia berupaya membantu pelaku usaha memaksimalkan bisnis dan menjangkau lebih banyak konsumen lewat solusi pemasaran menyeluruh Tokopedia Marketing Solutions. Kali ini, Tokopedia Marketing Solutions bekerja sama dengan Meta, perusahaan media sosial yang menaungi Facebook dan Instagram, dalam pemanfaatan Collaborative Ads,” terang Edwin, pada konferensi pers yang digelar hari ini (8/6), di Jakarta.
Lebih jauh ia menegaskan bahwa pemanfaatan Collaborative Ads, hasil kerja sama Tokopedia dan Meta, memungkinkan pelaku bisnis meningkatkan konversi penjualan di Tokopedia dengan mengiklankan produknya ke pengguna Facebook, Instagram, dan Messenger yang telah menunjukkan ketertarikan membeli berdasarkan aktivitasnya di Tokopedia.
“Pelaku usaha yang menggunakan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions bisa beriklan di media sosial secara lebih strategis untuk menjangkau konsumen yang paling potensial. Iklan mereka akan diarahkan kepada pengguna Facebook, Instagram dan Messenger, yang pernah melihat produk/toko, menambahkan produk ke keranjang belanja, maupun pernah melakukan transaksi di toko mereka di Tokopedia. Jadi, iklan akan sangat targeted dan potensial terkonversi menjadi penjualan,” yakin Edwin.
Sementara itu, laporan Meta bersama Bain & Company mengungkapkan, penetrasi retail online, termasuk e-commerce di Indonesia, terus meningkat setiap tahunnya sebesar 12%, jika dibandingkan angka pertumbuhan di India (10%) dan Cina (4%).
“Artinya, e-commerce menjadi salah satu platform belanja pilihan konsumen, sekaligus platform yang potensial bagi para pelaku bisnis di Indonesia bertemu dengan konsumen maupun calon konsumen,” papar Head of Client Solutions Meta Indonesia Mifza Muzayan.
Laporan yang sama juga menyebutkan, lebih dari 40% konsumen digital di Indonesia menjadikan media sosial--baik dengan konten gambar/video maupun aplikasi pesan--sebagai channel utama pada fase Discovery (mulai mencari/menemukan produk) dan Evaluation (sudah tertarik akan sebuah produk dan sedang melakukan evaluasi seperti membandingkan harga) sebelum memutuskan berbelanja online. Sementara itu, 51% konsumen digital di Indonesia melakukan transaksi berbelanja (fase Purchase) di e-commerce.
“Iklan media sosial menjadi salah satu faktor paling berpengaruh bagi konsumen dalam berbelanja online termasuk melalui e-commerce. Dengan jumlah pengguna aktif Meta yang tinggi, ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih banyak,” imbuh Mifza.