JAKARTA, INFOBRAND.ID - Setelah melalui tantangan daring yang kompetitif, panitia seleksi GRAFT Challenge Vietnam telah memilih sembilan perusahaan yang bergerak di bidang agritech untuk memasuki pasar Vietnam. Dirancang untuk memberikan dukungan khusus bagi inovator dari seluruh dunia untuk memasuki Vietnam, GRAFT bertujuan untuk memecahkan tantangan agrifood paling mendesak di negara tersebut.
Proyek ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui program Aus4Innovation yang bermitra dengan Kementerian Sains dan Teknologi Vietnam.
Peserta yang bersaing dalam tantangan ini berasal dari 16 negara, termasuk Indonesia, Thailand, India, Amerika Serikat, Australia, dan Israel. Solusi yang diusulkan termasuk solusi Internet of Things (IoT) terintegrasi guna meningkatkan kualitas air dalam sistem akuakultur local, solusi mikroba untuk pengelolaan kesehatan tanaman yang ramah lingkungan, serta solusi sistem pemantauan dan kontrol iklim mikro untuk ternak yang lebih aman dan hemat energi.
Semua perusahaan yang terdaftar telah lulus dari program akselerator global dan hampir setegahnya adalah perusahaan yang dipimpin oleh wanita.
Justin Ahmed, selaku Program Lead dari GRAFT menjelaskan “Keahlian peserta tahun ini bahkan melebihi harapan kami yang sudah tinggi. Solusi dan kemampuan yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan ini akan membantu banyak pemangku kepentingan di industri pangan pertanian Vietnam dalam mengatasi tantangan-antangan terberat mereka,”.
Banyak dari tantangan ini terkait dengan risiko produksi yang didorong oleh iklim, meningkatkan efisiensi biaya pakan, mengurangi kerugian pasca panen, dan membangun kepercayaan konsumen.
“Keberhasilan program GRAFT dalam memilih perusahaan-perusahaan ini membuat Aus4Innovation semakin percaya diri dalam kemitraan publik-swasta ini. Agrifood adalah sektor prioritas bagi upaya pembangunan Australia di Vietnam, dan kami yakin perusahaan- perusahaan ini memiliki potensi untuk memulai gelombang inovasi pertanian di negara ini,” kata Tom Wood, Direktur Program Aus4Innovation.
Agustus ini, sembilan perusahaan akan mulai memulai program selama 15 minggu yang didukung khusus oleh GRAFT, di mana sekelompok pakar akan memberikan konsultasi khusus guna membantu perusahaan-perusahaan tersebut sekaligus memvalidasi teknologi mereka.
Fase program ini akan mencapai puncaknya saat perusahaan-perusahaan ini mempresentasikan solusi mereka kepada perusahaan pertanian di Vietnam pada roadshow intensif selama seminggu.
Sembilan perusahaan yang menjadi finalis GRAFT Challenge Vietnam 2021 adalah JalaTech (Indonesia), Koltiva (Indonesia), Tepbac (Vietnam), ListenField (Thailand), AgNext Technologies (India), CropIn (India), Hillridge Technology (Australia), EveryPig (USA) dan Sufresca (Israel).